Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Kamis, 06 Januari 2011

TOLEDO

Share |
Toledo adalah sebuah kota kuno di Andalusia (Spanyol) yang berjarak 75 km. dari kota Medrid, ibu kota Spanyol sekarang. Orang Arab menyebutnya dengan Thulaithalah. Baik Thulaithalah maupun Toledo berasal dari kata Latin, Tholedoth. Menurut ahli sejarah, Toledo dibangun pada masa pemerintahan Yunani, sebelum dikuasai Romawi. Diduduki Romawi pada tahun 190 S.M. Saat itu Toledo maju dan di sekelilingnya dibentengi dengan pagar.

Penaklukan Islam: 
 
Setelah Toledo diduduki bangsa Goth Barat, mereka mengubah namanya menjadi Kota Kerajaan. Pada saat raja Goth Barat terakhir sibuk memadamkan pemberontakan yang dilakukan penduduk kota Pamplona di kawasan Basque, sampai kepadanya kabar penaklukan Islam dan mendaratnya tentara Thariq bin Ziad di gunung Gibraltar pada tahun 712 M. Masalahnya menjadi semakin rumit dan tentaranya diarahkan ke selatan untuk menghadapi tentara Islam. Dua kekuatan itu bertemu di medan perang di lembah Lakka dan pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan lawan dengan gemilang. Thariq mengarahkan pasukannya ke utara dan berturut-turut menaklukan Sadona, Modur, Karmuna, Astijah dan akhirnya Toledo yang mereka dapati telah ditinggalkan oleh penduduknya. Dari itu mereka dengan mudah menaklukkannya dan mendapatkan banyak harta rampasan.
Selanjutnya para khalifah Bani Umaiyah memberikan perhatian khusus terhadap Toledo. Pemantauan terus mereka berikan dari Kordoba, ibu kota Andalusia pada masa pemerintahan mereka. Setelah itu di dalamnya terjadi banyak pertikaian dan kekacauan. 

Toledo jatuh: 
Ketika terjadi kekacauan besar setelah jatuhnya kekhilafahan di Kordoba dan kerajaan-kerajaan di daerah-daerah pun berdiri, Bani Dzun Nun berhasil menguasai Toledo. Di sana mereka berhasil memperkuat diri.
Pada bulan Safar tahun 487 H. / 1085 M. Alfonso VI, raja Castile berhasil menduduki Toledo. Dengan jatuhnya ke tangan Castile ini berarti Toledo telah jatuh ke tangan Tentara Salib. Gemanya menyebar ke seluruh penjuru negara Islam dan para raja di Andalusia baru sadar bahwa nasib mereka akan segera berakhir. Usaha untuk merebutnya kembali telah beberapa kali dilakukan oleh dinasti Morabet, ataupun Mowahhed, tetapi semuanya gagal.
Kebudayaan: 
Toledo telah banyak memberikan sumbangan terhadap gerakan pemikiran dalam kebudayan Islam. Pada saat itu ia merupakan pusat ilmu pengetahuan penting di Andalusia dan banyak menelorkan cendekiawan yang mempunyai sumbangan besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Ketika itu ilmu fikih mendapatkan perhatian yang menakjubkan. Sebabnya adalah banyaknya orang yang pernah berguru kepada Imam Malik di Toledo dan faktor-faktor lain yang mendorong untuk itu. 
Pada masa kekuasaan Islam, kehidupan ilmiah di Toledo sangat subur. Hal itu meliputi semua bidang keilmuan, baik ilmu agama, sekular, sastra, seni, maupun teknik. Para ilmuwan, sastrawan dan penyair dari generasi ke generasi telah ikut serta dalam gerakan keilmuan. Hingga pada saat Toledo jatuh ke tangan kaum Salib mereka berpindah ke kota lain di Andalusia dan terus memberikan sumbangan pemikiran mereka.
Ulama Toledo yang paling terkenal:
 
Di Toledo muncul banyak ulama terkenal, seperti; Abu Usman Said bin Abu Hind yang digelari oleh Imam Malik dengan Orang bijak Andalusia. Dia ini pernah menduduki jabatan hakim Toledo untuk beberapa waktu. Juga ulama-ulama lain, seperti; Said bin Abdus, Abu Hind Al-Ashbuhi, Isa bin Dinar Al-Ghafiqi, Muhammad bin Waddah, Ibnu Isyun Al-Azdi, Ibnu Jusyun Al-Anshari, Ibnu Syanthir, Ibnu Maimun, Ibnu Mas‘ud Al-Thulaithali, Ibnul A‘raj, Sulaiman bin Masrur, Ibnul Qisyari, Yahya bin Tsabit Al-Fihri, Abu Bakar al-Umawi, Ibnu As-Syaikh, Ibnu Umar Al-Juhani, Mahbub Al-Khasyni, Abu Ishaq Al-Fahmi, Ibnu Samiq, Judi bin Usman, Ibnu Damj, Al-Quwaides, Al-Shaidalani, Al-Zarqani, Ibnul Baghunusy, Abul Mathraf Al-Lakhmi, Ibnul Khayyath, At-Tamimi At-Thulaithali dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar